Lonjakan pendapatan sektor gaming Macau pada Juli 2025 menghadirkan optimisme baru bagi pusat hiburan terbesar di Asia. Kinerja bulan ini ditandai kenaikan dua digit mengisyaratkan bahwa momentum pemulihan belum kehilangan tenaga. Pelaku industri menilai capaian tersebut bisa menjadi katalis bagi paruh kedua tahun yang biasanya lebih menantang. Artikel ini mengulas data terbaru, faktor pendorong, serta prospek semester dua secara ringkas.
Istilah pendapatan sektor gaming Macau kembali mencuat setelah Biro Inspeksi dan Koordinasi Permainan (DICJ) merilis angka sementara pertengahan bulan. Kenaikan 11,6 persen secara tahunan menempatkan Juli sebagai salah satu bulan terbaik pascapandemi. Di saat yang sama, nilai pendapatan kotor permainan (GGR) turut melampaui ekspektasi beberapa analis regional. Tren ini layak dipantau mengingat sifat musiman bisnis hiburan di kota tersebut.
Data Terbaru Pendapatan Sektor Gaming Macau di Juli 2025
DICJ mencatat GGR sementara sebesar MOP 18,6 miliar hingga pertengahan Juli—melonjak 11,6 persen dibandingkan periode sama 2024. Nilai tersebut setara sekitar USD 2,31 miliar, memperlihatkan daya beli yang masih kuat dari pengunjung regional. Jika tren harian stabil, total bulan penuh diperkirakan menembus MOP 21 miliar.
Secara kumulatif, pendapatan tahun berjalan telah mencapai MOP 132,35 miliar, setara 61 persen dari target pemerintah yang direvisi ke MOP 228 miliar. Realisasi ini juga 36,7 persen lebih tinggi dibandingkan 2024. Dengan level ini, banyak pengamat menilai ruang revisi proyeksi ke atas masih terbuka.
Faktor Pendorong Kenaikan
Setelah otoritas Tiongkok memperluas skema visa grup, arus wisatawan kembali stabil. Program konser berskala besar—termasuk penampilan Jacky Cheung yang mendorong okupansi hotel—turut menambah daya tarik destinasi . Kegiatan hiburan di luar lantai permainan menjadi magnet baru, memperluas basis pengunjung keluarga dan segmen muda.
Fenomena premium‑mass ikut menopang kinerja. The Londoner, Galaxy, dan MGM Cotai merilis suite serta vila mewah yang menyasar tamu bernilai tinggi—langkah yang diharapkan meningkatkan belanja rata‑rata per kunjungan. Segmen ini kini menyumbang porsi pendapatan terbesar di luar meja VIP tradisional.
Maskapai regional menambah frekuensi penerbangan dari Shenzhen dan Zhuhai, mempersingkat waktu tempuh ke pusat hiburan tersebut. Konektivitas lewat Jembatan Hong Kong–Zhuhai–Macau juga memicu lonjakan kunjungan singkat keluarga kelas menengah. Akses transportasi yang lebih lancar memperluas pasar akhir pekan yang sebelumnya bergantung pada turis Guangdong.
Penyesuaian Proyeksi dan Tanggapan Pasar
Pemerintah memangkas proyeksi GGR 2025 dari MOP 240 miliar menjadi MOP 228 miliar untuk memasukkan risiko ekonomi global. Meski demikian, Jefferies memprediksi pertumbuhan 5,7 persen pada kuartal ketiga, menyebut data Juli sebagai “awal yang baik” bagi semester dua. Langkah pemerintah dipandang sebagai strategi konservatif guna menjaga ekspektasi publik dan pasar.
Reaksi pasar terbilang positif: saham operator yang terdaftar di Hong Kong sempat naik hampir 9 persen usai publikasi data. Operator juga menyiapkan belanja modal sekitar USD 1,7 miliar untuk zona ritel, museum seni, dan atraksi keluarga—bagian dari kewajiban diversifikasi dalam kontrak konsesi 2022. Investasi ini diharapkan menghasilkan sumber pendapatan tambahan yang lebih stabil.
Dari sisi fiskal, penerimaan pajak permainan semester pertama tercatat MOP 45,26 miliar, naik sekitar 1 persen year‑on‑year. Statistik pariwisata memperlihatkan kunjungan turis Januari–April tumbuh 13 persen, meski belanja rata‑rata per orang sedikit melemah. Volume pengunjung yang lebih besar diyakini tetap menjadi penopang utama pendapatan agregat sepanjang tahun.
Outlook Semester Dua: Momentum Berlanjut?
Melihat performa Juli, pelaku industri optimistis pendapatan sektor gaming Macau dapat menembus target revisi bila laju kunjungan dan agenda hiburan bertahan. Keputusan suku bunga yang lebih longgar di daratan Tiongkok juga berpotensi meningkatkan belanja konsumen domestik. Optimisme ini turut didukung asosiasi hotel yang melaporkan peningkatan pemesanan untuk musim liburan akhir tahun.
Namun kompetisi dari destinasi hiburan lain di Asia Tenggara, serta ketidakpastian makro, tetap menjadi variabel penentu. Selama operator mampu menyeimbangkan pendapatan permainan dengan atraksi non‑gaming, semester dua menjanjikan lapisan pertumbuhan tambahan yang berkelanjutan.
Jika tren ini berlanjut hingga periode puncak Golden Week, 2025 berpeluang menjadi tahun pemulihan penuh pertama sejak pandemi, kembali menegaskan posisi Macau sebagai barometer industri hiburan regional Asia sekaligus global.
